Utama

Kamis, 09 Agustus 2018

Memperkuat Ekonomi Melalui Daerah


Pemerintah, melalui Bank Indonesia, terus mencetak pemimpin daerah memiliki kompetensi makro mikro ekonomi daerah. Dengan begitu Indonesia akan tampil menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan.

Pemimpin yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), diantaranya Kepala Daerah, Pimpinan DPRD, Pimpinan Kepolisian, dan Kejaksaan, dibekali ilmu tatakelola ekonomi daerah. Mereka mendapat pembekalan inovasi dan terobosan menelorkan regulasi yang berunjung pada pertumbuhan ekonomi. Itu menjadi fokus pembelajaran pada program Economic Leadership for Regional Government Leader, yang diselenggarakan Bank Indonesia Institute, di Kampus BINS, Bank Indonesia, pada 17-19 Januari 2018 di Jakarta. 


SUHARTO, SE., MM. 
Caleg DPRD KOTA DEPOK, Dapil 2 (BEJI, Cinere, Limo
Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Program angkatan ketiga yang diikuti 38 peserta pimpinan daerah. Sedangkan dari Pemerintahan Kota diikuti 11 peserta, yang terdiri dari Walikota Ambon, Richard Louhenapessy; Walikota Binjai, Mohammad Idaham; Wakil Walikota Kupang, Hermanus Man; Wakil Walikota Cimahi, Ngatiyana; enam peserta dari DPRD dan satu dari kepolisian kota. Program ini mengacu pada kurikulum yang inovatif dan transformatif yang tepat untuk pembekalan pemimpin daerah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat membuka acara mengatakan Program Economic Leadership for Regional Government Leader ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang stabil dan berkelanjutan. Yang ujungnya memperkuat ekonomi Indonesia.
Program ini, terangnya bentuk dukungan BI kepada para pemimpin daerah di seluruh Indonesia dalam mensukseskan reformasi struktural dan mempercepat pembangunan ekonomi regional yang berkelanjutan, melalui pembaruan dan terobosan-terobosan inovatif.
Daerah saat ini, Perry Warjiyo menjelaskan sedang menghadapi tantangan akibat dampak konstelasi ekonomi global. Ditigatisasi dan mobilisasi ekonomi yang kian masif, harus diimbangi lahirnya pemimpin yang inovatif dalam ekonomi. “Respon menjawab tantangan dengan pengembangan SDM yang berkualitas dalam kepemimpinan ekonomi di daerah,” jelasnya.
Dalam program ini dipaparkan strategi bagaimana pemerintah daerah menjaga stabilitas harga, menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru, mendayagunakan APBD untuk pembangunan, pemanfaatan APBD yang tepat sasaran serta efisien dan efektif mencapai pembangunan yang dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya itu, program ini juga membekali peserta dengan strategi menciptakan iklim investasi, terutama melalui regulasi yang pro investor.
Program ini, Perry menambahan juga memaparkan strategi koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan stakeholder. Penerapan kebijakan yang bagus tetap diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik. Program yang dikemas dalam format pembelajaran antara teori dan praktik yang seimbang. Ditambah dengan studi kasus dan sharing pengetahuan dan pengalaman dari peserta. Peserta banyak belajar dan memahami terobosan dan strategi masing-masing daerah. “Ini bentuk sinergi antar elemen pemerintah dalam menciptakan continuous learning improvement,” tambah Perry.
Meski banyak program training serupa, Perry menyakini BI mampu mencetak pemimpin daerah yang berkualitas baik dari segi wawasan kebangsaan, kualitas dalam menggagas, merumuskan dan mengimplementasika kebijakan di daerah, menjalin sinergi, koordinasi, komunikasi kebijakan dengan berbagai pihak.
Modul-modul dirancang sesuai tujuan yaitu membantu pemimpin daerah melakukan terobosan-terobosan yang membawa pembaruan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di daerah. Materi yang diajarkan mencakup pertumbuhan ekonomi berkelanjutan; reformasi struktural perekonomian Indonsia; economic leadership: boardgame simulation; ekonomi regional (analisis ekonomi daerah, studi kasus dan perlunya terobosan ekonomi); sistem pembayaran (strategis fintech, layanan keuangan digital di daerah, e-goverment); economic leadership; potret potensi ekuangan daerah dan pengembanganannya; inovasi pembiayaan dan protofolio investasi; kebangsaan dan patriotisme ekonomi; spiritual ekonomic leadership; dan regional ekonomi leadership. Setiap akhir sesi, peserta membahas REL studi kasus masing-masing, sahring dan diskusi.
Rektor BI Institute Solikin M. Juhro menambhakan kegiatan yang terintegrasi pada program Economic Leadership For Regional Government Leaders merupakan platform pembelajaran bagi para kepala daerah yang merupakan wujud nyata dari tekad BI untuk mendorong peran kepala daerah untuk meningkatkan kinerja ekonomi ddaerah. “Ini upaya menyelaraskan kebijakan makro ekonomi nasional dengan daerah,” terangnya.
Program itu sangat bermanfaat dan membantu kepala daerah melakukan terobosan yang membawa pembaruan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di daerah. Pembekalan pengetahuan, pemikiran, dan contoh-contoh program terobosan, serapan model kepemimpinan regional secara terstruktur dan sistematis, dibahas tuntas. Dengan dibekali ilmu pengetahuan itu, Pemimpin Daerah secara kolegia mampu mengawal pembangunan di daerah. (***)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar